Juru Bahasa Tersumpah

 

Juru Bahasa Tersumpah Interpreter Anindyatrans Juru Bahasa Tersumpah Bandung Bahasa Inggris Mandarin Jepang Korea Jerman Belanda Spanyol Italia. Penerjemahan atau alih-bahasa dari satu bahasa ke bahasa lain tak pelak lagi merupakan suatu proses penting dalam dunia komunikasi global dan hubungan bisnis internasional. Tanpa bantuan penterjemah (translator) atau Juru Bahasa Tersumpah (interpreter), maka informasi, negosiasi bisnis, dan jenis-jenis komunikasi lain dari dan dengan komunitas lain yang berbeda bahasa, tidak akan bisa didapatkan atau dijalankan.
Itulah sebabnya tersedia Juru Bahasa Tersumpah atau interpreter, dan ternyata bisnis Juru Bahasa Tersumpah atau interpreting terbukti sangat diperlukan. Para penerbit membutuhkan penterjemah untuk buku-buku karya terjemahan mereka, dunia bisnis memerlukan bantuan Juru Bahasa Tersumpah untuk menerjemahkan dokumen, surat kontrak, MOU, annual report, company profile, CSR report dan sejenisnya. Entitas-entitas lain seperti lembaga pemerintah, lembaga sosial dan lembaga-lembaga lain pasti juga memerlukan Juru Bahasa Tersumpah karena mereka tak selalu memilik staff yang cukup cakap di bidang alih bahasa.
Interpreter adalah "someone who changes spoken words from one language into another, especially as their job" (orang yang mengubah kata-kata lisan dari satu bahasa ke bahasa lain, terutama sebagai pekerjaannya—Longman Dictionary of Contemporary English, 2004). Juru Bahasa Tersumpah atau interpreter bekerja membantu proses komunikasi lisan dari satu individu/kelompok kepada individu/kelompok lain secara langsung. Interpreter mengalihbahasakan pidato, presentasi lisan, diskusi dan tanya jawab dalam konperensi dan sejenisnya. Pak Harto adalah presiden RI yang paling banyak mengandalkan Juru Bahasa Tersumpah atau jasa interpreter bila bertandang ke luar negeri atau menerima kunjungan tamu asing. Untuk dua individu atau kelompok berbeda bahasa, bisa saja diperlukan lebih dari satu interpreter. Ini contohnya : Boss A asal Indonesia hendak bernegosiasi dengan Boss B asal Turki. Boss A dan Boss B sama-sama tak pintar berbahasa Inggris. Boss A punya interpreter (C) yang bisa berbahasa Inggris tapi tidak bisa berbahasa Turki. Boss B punya interpreter (D) yang berbahasa Inggris tapi tidak bisa berbahasa Indonesia. Maka, ketika perbincangan berlangsung, di antara Boss A dan Boss B, duduklah C dan D. C duduk di dekat Boss A, dan D duduk di dekat Boss B.

Tinggalkan Balasan

× Anindyatrans Whatsapp!